Monday, October 17, 2011

E-Banking

E-banking adalah salah satu sektor yang paling dramatis terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi Automated Teller Machine,Banking Application System, Real Time Gross Settlement System, Sistem Kliring Elektronik, dan internet banking. Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan. Istilah lain yang lebih populer adalah Electronic Banking. Electronic banking mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan” atau front end, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat back end, yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan,merchant, atau penyedia jasa transaksi, misalnya electronic check conversion.

Saat ini sebagian besar layanan E-banking terkait langsung dengan rekening bank. Jenis E-Banking yang tidak terkait rekening biasanya berbentuk nilai moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (chip dalam smartcard). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas transaksi, berbagai jenisE-banking semakin sulit dibedakan karena fungsi dan fiturnya cenderung terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai contoh, sebuah kartu plastik mungkin memiliki “magnetic strip”- yang memungkinkan transaksi terkait dengan rekening bank, dan juga memiliki nilai moneter yang tersimpan dalam sebuah chip.Kadang kedua jenis kartu tersebut disebut “debit card” olehmerchant atau vendor.
Bank menyediakan layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan alternative media untuk melakukan transaksi perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM.
Dengan Electronic Banking, kita tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di kantor-kantor bank atau ATM, karena saat ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun dengan midah dan praktis melalui jaringan elektronik, seperti internet, handphone, dan telepon. Contohnya adalah transfer dana antar rekening maupun antar bank, pembayaran tagigan, pembelian pulsa isi ulang, ataupun pengecekan mutasi dan saldo rekening. Cara Mendapatkan E-Banking bagi yang telah memiliki rekening Tabungan atau Giro dapat mengajukan layanan E-Banking, yang meliputi internet banking, mobile banking, phone banking dan sms banking.

INTERNET BANKING
Internet Banking pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu Internet dan Banking (bank). Interconnected Network (Internet) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung dengan ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan dibedakan dengan menggunakan unique name yang biasa disebut dengan alamat IP 32 bit. Internet merupakan informasi yang menghubungkan satu pengguna dengan pengguna lainnya dalam suatu jaringan informasi yang lebih luas lagi yang sering disebut sebagai cyberspace. Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari lembaga pendidikan, pemerintahan, militer, organisasi, bisnis dan organisasi lainnya. Internet sebagai wujud, konvergensi telematika (perpaduan teknologi komputer, media, dan teknologi informasi) telah menghasilkan kemudahan dalam mengatasi permasalahan geografis, sehingga berbagai aktifitas manusia tidak terhalang dengan jarak, ruang, dan waktu. Saat ini internet telah menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer di dunia dengan pemakai lebih dari 100 juta orang.Dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial) melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet bank. Jenis Transaksi : Transfer dana, Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar, Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, handphone, listrik), Pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket pesawat, saham)

MOBILE BANKING
Layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular/handphone GSM (Global for Mobile Communication) dengan menggunakan SMS (Short Message Service). Jenis Transaksi: Transfer dana, Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar, Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi), Pembelian (pulsa isi ulang, saham). Jangan memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain dan setiap melakukan transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa saat hingga Anda menerima response balik atas transaksi tersebut.

Kejahatan dalam Electronic Banking
Lubang keamanan (security hole) akan selalu ada. Hal ini bisa diamati dari situs web yang melaporkan adanya lubang keamanan setiap hari. Namun bisnis tidak dapat berhenti karena adanya potensi lubang keamanan. Seperti halnya sebuah rumah, dia akan tetap memiliki pintu dan jendela meskipun pintu dan jendela ini dapat digunakan oleh pencuri. Untuk sekedar transaksi yang bersifat informatif (tidak ada pengurangan saldo) maka cukup menggunkan password untuk masuk. Tetapi untuk transaksi yang sifatnya memindahkan/mengurangi saldo nasabah diminta untuk memasukan pin yang dihasilkan oleh suatu alat kecil sperti kalkulator yang biasa disebut token atau pin. Alat ini akan mengeluarkan deretan angka (biasanya 6 digit) yang hanya identik dengan rekening nasabah tersebut. Jadi token lain tidak mungkin bisa digunakan pada rekening. Yang dapat dilakukan adalah meningkatkan tingkat kesulitan untuk masuk dengan menggunakan pengamanan-pengamanan, seperti menggunakan kunci (dalam kasus rumah), firewal & IDS (dalam kasus server Internet). Cyber crime yang merupakan kejahatan di dunia maya sangat memungkinkan data nasabah di sadap pada saat melakukan transaksi e-banking.

Adapun layanan yang menggunakan fasilitas E-banking seperti Bank BNI melalui layanan transaksi perbankan jaringan internet selama 24 jam 7 hari seminggu, bagi Anda Nasabah BNI yang menginginkan kemudahan bertransaksi perbankan melalui jaringan internet kapanpun dan dimanapun Anda berada.

Cara mudah menjadi Pengguna BNI Internet Banking :
1.Lakukan Registrasi menggunakan BNI Card*) Anda di BNI ATM melalui menu ”Registrasi E-Channel”, dan buat 6 angka PIN Registrasi BNI Internet Banking.

2.Lakukan Aktivasi BNI Internet Banking, dengan cara :

•Akses Layanan BNI Internet Banking Personal melalui situs resminya www.bni.co.id
•Untuk pengguna baru, ikuti panduan ”Jika Anda sudah registrasi BNI Internet Banking via BNI ATM, silakan klik di SINI untuk aktivasi”
•Masukkan 16 angka nomor BNI Card*) dan PIN Registrasi BNI Internet Banking Anda
•Bacalah dengan teliti Syarat & Ketentuan BNI Internet Banking, dan beriTickmark pada kotak tanda persetujuan
•Buatlah User ID dan Password Anda sesuai dengan ketentuan format.

3.Gunakan User ID dan Password Anda untuk login pada Layanan BNI Internet Banking dan langsung dapat melakukan transaksi non finansial seperti informasi saldo dan mutasi rekening.

4.Untuk bisa melakukan transfer dana, membayar tagihan dan transaksi finansial lainnya, Anda harus memiliki BNI eSecure yaitu alat pengaman tambahan (token) untuk menghasilkan kombinasi angka yang selalu berubah (dynamic PIN)

*)Termasuk Kartu Mahasiswa, Kartu Pegawai/Anggota & BNI Syariah Card

Cara memperoleh BNI eSecure :
1.Pada layar aplikasi BNI Internet Banking, pilih menu ”Administrasi” → ”Registrasi BNI eSecure” (cetak/catat Nomor Referensi Pemesanan BNI eSecure)

2.Pilih area dan Kantor Cabang BNI (sesuai pilihan di layar) untuk mengambil BNI eSecure Anda.

3.Setelah 10 hari kerja, BNI e-Secure dapat Anda ambil di Cabang BNI yang Anda pilih, dengan membawa Buku Tabungan,BNI Card, Kartu Identitas yang masih berlaku dan Nomor Referensi Pemesanan BNI eSecure.

4.Lakukan aktivasi BNI eSecure Anda melalui Layanan BNI Internet Banking, sesuai petunjuk pada layar Layanan.
Jenis Transaksi di BNI Internet Banking

Transaksi Non Finansial
•Informasi saldo
•Informasi mutasi rekening

Transaksi Finansial
• Transfer Dana antar Rekening BNI
• Transfer Dana ke Bank lain (Kliring dan RTGS) **

Pembayaran Tagihan
• Kartu Kredit (BNI, Standard Chartered, HSBC, GE Finance, ANZ, Bank Niaga, ABN AMRO, Bank Permata, Danamon, Citibank, Bukopin, Amex)
• Telkom (Telepon,Flexi Classy, Speedy) seluruh kode area di Indonesia
• Kartu Halo Telkomsel
• Kartu Xplor Excelcomindo
• Matrix dan StarOne Indosat
• Listrik PLN (Distribusi Kaltim, Sumbar, Jateng & DIY, Batam, Sulut, Sulteng & Gorontalo dan Kalbar - akan segera diimplementasikan. Jawa Barat dan Banten (dapat menggunakan layanan ATM)
• IM2-IPay
• First Media

Pembelian Voucher Prabayar
• Telkomsel (Simpati & As)
• Indosat (Mentari, IM3 & StarOne)
• XL (bebas & jempol)
• ESIA
• FREN
• Telkom Flexi
• 3.

Pembelian Tiket Airline
• Garuda
• Lion Air
• Mandala
• Air Asia
Pembayaran Biaya Pendidikan (Student Payment Centre)
• ITB, Trisakti, Unpad, UNS, Unibraw, USU, Unsri, UNJ, UPN Jogya, UKDW, Unib, UNY, UPI, UM, Unsoed, ITN, Unimed, Unnes, UIN Sunan Kalijaga, Poltek Sriwijaya, Poltekes, Poltek Malang, dan lain-lain.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/E-banking
http://www.bni.co.id/eBanking/BNIInternetBanking/tabid/251/Default.aspx

Monday, October 10, 2011

Sumber Daya Manusia PT. Dirgantara Indonesia

Di era millenium baru ini perubahan-perubahan mendasar di lingkungan global , regional, maupun nasional bergerak begitu cepat. Kenichi Ohmae dalam bukunya "The Borderless world" mengungkapkan tentang kecenderungan-kecenderungan dan logika baru pasar global yang menunjukkan semakin kecilnya peranan negara bangsa dalam kaitannya dengan ekonomi dan bisnis. Fakta inti bisnis dewasa ini adalah kedaulatan konsumen. Standar pelaksanaan produk sekarang ini ditetapkan di dalam pasar global oleh mereka yang membeli produk, bukan mereka yang membuatnya.Percepatan kecenderungan ini menimbulkan pola-pola hubungan baru antar manusia dan kelompok manusia yang kemudian dikenal sebagai era kesejagatan. Suatu era serba terbuka yang telah melahirkan model baru kapitalisme yang di dalam prakteknya di dasari pada kecanggihan teknologi dan budaya informasi.Ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi merupakan sumber daya, barang modal yang tidak terelakkan. Keberadaan PT. Dirgantara Indonesia yang misinya meningkatkan nilai tambah intelektual dan sumber daya manusia melalui transformasi teknologi memang sudah di arah yang benar. Hanya masalahnya industri yang padat modal dan padat teknologi ini adalah industri pelopor di mana unsur-unsur pendukung dan infrastrukturnya mesti dirintis dari awal.

Bersamaan dengan itu krisis ekonomi yang melanda Asia, termasuk Indonesia telah mengguncangkan pertumbuhan dan kemampuan ekonomi di kawasan ini. Dan bagi Indonesia krisis ini masih berkepanjangan, bahkan berubah menjadi krisis politik. Bagi PT. Dirgantara Indonesia hal di atas berdampak pada dihentikannya pendanaan pemerintah untuk program N250, sekaligus berkurangnya potensi pasar produk PT. Dirgantara Indonesia.. Termasuk peluang memasarkan produk unggulan N250.
Walau demikian perkembangan terbaru diyakini bahwa kawasan Asia merupakan potensi pasar produk kedirgantaraan dan sistem pertahanan. Pameran Kedirgantaraan Singapur telah meraih bisnis senilai lebih dari US $ 3,5 miliar, tiga kali lipat dibandingkan tahun 1997.
Asia diprediksi merupakan potensi pasar pesawat (komersial dan militer) dan sistem pertahanan yang menggiurkan dan menjadi arena persaingan industri kedirgantaran besar. Seperti Boeing dan Lockheed Martin di satu sisi dan EADS (European Aeronautics Defence and Space Company) di sisi lain.
Aliansi strategis industri kedirgantaraan Eropa yang tergabung dalam EADS ini jelas makin mempertajam persaingan antar kawasan (persaingan antar raksasa industri kedirgantaran Eropa dan Amerika). Bergabungnya Boeing dengan Mc. Donald Douglas menyebabkan Boeing juga bermain di kelas seratus penumpang, yang kini sudah memasuki pasar.
Fakta perubahan ini memacu PT. Dirgantara Indonesia sebagai industri yang berorientasi pasar sejagat menyiapkan orientasi baru yang secara konsisten tetap mengacu pada tiga tahap strategi pengembangan, yaitu : tahap penyiapan sarana dan prasarana untuk penguasaan teknologi dan proses industrialisasi (1976 - 1985); tahap penguasan teknologi dengan pencapaian standar kualifikasi industri dirgantara serta kemandirian rancang bangun (1986 - 1995); tahap komersialisasi hasil penguasaan teknologi di pasar global (1996 - seterusnya).
Kedua tahap pertama telah dilalui PT. Dirgantara Indonesia yang secara objektif bisa diamati dan dirasakan kita bersama.

A. Produk dan Jasa
Mendeliver sekitar 298 unit pesawat terbang dan helikopter (97 unit NC- 212, 38 unit CN-235, 114 unit NBO-105, 27unit NBELL-412, 22 NAS-332)

Mendeliver 50.000 unit roket dan 150 unit torpedo

Mendeliver 10.000 unit komponen pesawat terbang (F-16, Boeing, Airbus)

B. Penguasaan Teknologi
Engineering approval : component type certificate, aircraft type certificate dari DGAC, IMAA, serta JAA Eropa

Quality Assurance approval : General Dynamic dengan persyaratan U.S. Military Specification MIL-1- 45208A, Bae, Lockhead, The Boeing Company, Daimler-Benz Aerospace, dan DGAC

Fabrication Approval : CASA, The Boeing Company, Fokker, dan Bell Helicopter Textron.

Product Support, Maintenance & Overhaul
a.Aircraft Services Approval :
DGAC (approved maintenance organization), Terms of Approval Sultanete of OMAN (DGCAM), HANKAM (approved military aircraft repair station)

b.Nusantara Turbin & Propulsi Approval :
*Otoriti :
DGAC, FAA, ATO of Philippines, DGCAM OMAN, TNI-AU, GCA of Malaysia

*Manajemen :
ISO-9002 (QSC-5508) OF DNV Netherlands

*Manufactures :
Allison-Rolls Royce, Rolls Royce, Garret-Allied Signal, Pratt & Whitney United Technology, General Electric, CFM International, Solar Turbine - Caterpilar, Union Pump, Cooper Industries

Rancang bangun
a.Rancangbangun dan pengembangan N250 pesawat turboprop berkapasitas 50-70 orang dengan teknologi canggih di kelasnya. Tahap yang dicapai : produksi prototip dan terbang perdana.

b.Rancangbangun N2130 pesawat turbojet regional berkapasitas 100-130 orang. Tahap yang dicapai tahap preliminary design.

Tahap ketiga, komersialisasi hasil penguasaan teknologi baru berjalan empat tahun dan hal ini harus semakin terpacu berkait dengan perubahan-perubahan di fora nasional maupun internasional dewasa ini. Geliat PT. Dirgantara Indonesia menata kembali bisnisnya suatu yang tidak bisa dihindari ketika dihadapkan pada situasi krisis ekonomi dan politik di dalam negeri serta dalam rangka menghadapi serta mengantisipasi tantangan sejagat dan ke depan. Upaya ini melahirkan program restrukturisasi dengan dua fase strategi jangka panjang : Fase Survival (2000 - 2003) serta Fase Sehat dan Tumbuh (2004 dan seterusnya) yang berpijak pada tiga program utama : restrukturisasi usaha/bisnis, peningkatan kinerja pemasaran, dan menyehatkan struktur permodalan & efisiensi biaya.

PARADIGMA BARU DIRGANTARA INDONESIA JALAN KE MASA DEPAN
Restrukturisasi Bisnis dilakukan dengan mengukuhkan visi dan misi, menetapkan fokus bisnis Dirgantara Indonesia ke dalam bisnis inti (core) pesawat terbang dan bisnis plasma (non-core).

Program Restrukturisasi Bisnis bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi (economic value) perusahaan.Dari upaya restrukturisasi ini, PT. Dirgantara Indonesia terus mengembangkan dan mempertahankan lini CN-235, kelompok Aircraft Services, dan kelompok Manufacturing Services; mencari mitra strategis untuk lini N250, NC-212, Helikopter, dan kelompok Engineering Services; sementara lini usaha Hankam (HK) dan Advanced Technology Education Center (ATEC) diupayakan agar mampu mandiri (self-sustaining).

Peningkatan Kinerja Pemasaran dilakukan dengan menargetkan peningkatan delivery pesawat terbang CN-235 dari rata-rata tiga unit menjadi enam unit pertahun mulai tahun 2006 dengan pengakuan penjualan Rp 1.239 milyar pertahun pada tahun 2006. Penjualan jangka pendek (2001 - 2003) lebih difokuskan pada penjualan pesawat terbang dan helikopter yang "siap jual" agar dapat memperkuat dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan dengan adanya penurunan dalam persediaan barang setengah jadi. Untuk menjamin tercapainya target tersebut, unit Sales dan Marketing mengembangkan Strategi pemasaran/Penjualan Jangka Panjang berdasar pada pendekatan "Segmentation, Targeting, Positioning, and Differentiation" serta peningkatan kemampuan tenaga pemasaran/penjualan. Sementara itu target penjualan jangka pendek dicapai melalui peningkatan hubungan baik dengan customer utama dan penyelesaian program penjualan terkontrak.

Peningkatan kinerja penjualan pada kelompok plasma (non pesawat terbang) dilakukan melalui program value creation dengan mengkaji pemanfaatan sepenuhnya kompetensi lini usaha serta kemungkinan pengembangan dan pengkayaan dari kompetensi tersebut. Program value creation ini merupakan bagian dari program restrukturisasi bisnis.

Program Efisiensi Biaya difokuskan pada tiga hal : pertama, penurunan lead time; kedua, efisiensi sumber daya manusia (SDM); ketiga evaluasi struktur biaya terutama biaya beban usaha. Dalam upaya penurunan lead time, ditargetkan pencapain customer lead time 24 bulan untuk produk pesawat terbang. Hal ini dicapai melalui perbaikan production lead time dari rata-rata 50 bulan menjadi 30 bulan.

Dalam efisiensi SDM dilakukan kajian berdasarkan target usaha dan ditetapkan jumlah SDM optimal, dengan komposisi 44 % non-technical professional & industrial related; 35 % engineering; dan 21 % support.

Dalam evaluasi struktur biaya, dikaji upaya-upaya efisiensi beban usaha lainnya yang cukup signifikan di luar efisiensi SDM dan lead time seperti peningkatan produktivitas, penjualan persediaan dan asset tidak produktif, penyelesaian piutang macet, dan evaluasi biaya komisi penjualan.

Target perbaikan melalui program di atas dijabarkan dalam program aksi yang siap diimplementasikan. Melalui upaya tersebut di atas, hasil simulasi menunjukkan kinerja keuangan perusahaan pengalami perbaikan yang cukup signifikan.

Sumber :
http://www.indonesian-aerospace.com/book/c3.htm

Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Salah satu perusahaan yang melakukan tanggung jawab sosial yaitu PT.Unilever Indonesia.

Hal – hal yang dilakukan seperti berikut ini :

1.Membangun Sinergi Kesuksesan bagi Masyarakat
PT. Unilever Indonesia bermitra dengan berbagai jenis distributor independen untuk meningkatkan semangat kewirausahaan, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan keuntungan bagi usaha-usaha lokal.
Memaksimalkan Potensi para Pemasok
Mendorong para pemasok menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis dimana dituntut memberikan kualitas barang pada level tertentu, pengiriman dalam jumlah dan waktu tepat, menawarkan harga kompetitif, fleksibel dan menjaga kepercayaan.

Menciptakan Kesempatan bagi Pengembangan Ekonomi Lokal
Dalam melayani para pelanggan, kami membutuhkan network distribusi yang besar dan efisien untuk produk kami. Untuk menjaga dan memperkuat kelangsungan distribusi produk, kami memilih untuk membina kerjasama yang harmonis dengan berbagai mitra distributor yang independen. Kemitraan ini sangat unik, termasuk pengembangan kewirausahaan, lapangan kerja dan bisnis bagi para pemilik usaha lokal. Melalui sistem distribusi yang kuat, kami memasok sekitar 550.000 outlet toko dan warung melalui lebih dari 350 distributor yang handal dan terpercaya. Kami menyalurkan, menyimpan, serta menjual produk-produk dengan kualitas terbaik kepada setiap outlet dari 17 kantor depo penjualan dan dua gudang pusat kami, dimana secara terus menerus dilakukan pemantauan dan dukungan kepada setiap distributor. Dengan sistem yang besar ini, kami menciptakan kesempatan kerja bagi sekitar 25.000 orang.

2.Memenuhi Panggilan Masyarakat (Kontribusi Sukarela)
Salah satu hal yang dilakukan oleh PT.Unilever Indonesia di bawah Yayasan Unilever Indonesia Peduli adalah pengembangan para petani kedelai hitam sebagai mitra usaha Unilever. Kami mendorong para karyawan untuk ikut berbagai hati, pikiran dan pengalaman melalui kegiatan bakti sosial sukarela bagi yang membutuhkan, seperti yatimpiatu, anak jalanan, penduduk (miskin) pedesaan, pengungsi dan lainnya.
Mutiara Hitam Pulau Jawa dan Permata Lainnya.
Pada daerah pedesaan Jawa, kami mengajak kelompok tani kedelai hitam menjadi pemasok pabrik Kecap Bango. Kami mendampingi dan memberikan bibit kedelai hitam terbaik, pengarahan mengenai penanaman, dan pinjaman tanpa bunga. Program UKM lainnya adalah pembudidayaan dan pengolahan ikan air tawar untuk dijadikan bahan baku penyedap rasa Royco. Bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada, inovasi baru sebagai terobosan dikembangkan untuk menciptakan penyedap rasa cair tanpa tambahan MSG (mono sodium glutamat).

Melestarikan Sumber Kehidupan
Kami mendorong masyarakat untuk meningkatkan kondisi lingkungan mereka, dengan membangun fasilitas sanitasi, membagikan tempat sampah, serta mengolah sampah menjadi kompos melalui pemilahan sampah organik dan non-organik. Kami juga menyumbangkan composter communal skala kelurahan dan berkolaborasi dengan stakeholder dalam mengelola fasilitas pengolahan kompos.

Selamatkan Kota-Kota Besar
Pengumpulan sampah melalui kampanye “Surabaya Green & Clean”. Kami melakukan pemilahan sampah yang dapat didaur ulang dari sampah lainnya melibatkan pemulung di Surabaya dan sekitarnya, karena pemilahan sampah merupakan langkah penting dalam pengolahan sampah yang lebih berkesinambungan.

Keceriaan menuju Sadar Kesehatan
Kampanye Program Sekolah Pepsodent. Sekitar 7.000 anak sekolah dasar telah memahami pentingnya kesehatan mulut setelah mengikuti program belajar interaktif. Pepsodent juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi gratis, dimana sekaligus menanamkan pengertian pada anak-anak mengenai pentingnya mengunjungi dokter gigi secara teratur.

Sumber :
http://www.unilever.co.id/id/Images/ULI-CSR2004_Indonesia_tcm108-88405.pdf